Pengungsi Kabur Saat Mau di Pulangkan Dari Myanmar – Beberapa pengungsi Rohingya sudah kabur dari kamp-kamp pengungsi di Bangladesh. Mereka kabur lantaran takut dipulangkan ke Myanmar minggu ini.
Otoritas Bangladesh merencanakan untuk mulai memulangkan banyak pengungsi Rohingya ke Myanmar pada Kamis (15/11) minggu ini. Akan tetapi gagasan ini mengakibatkan kepanikan di kamp-kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh. Beberapa keluarga pengungsi yg masuk dalam group pertama yg dapat dipulangkan, sudah kabur dari kamp.
” Otoritas sudah berkali-kali coba mendorong mereka yg masuk dalam lis pengungsi yg dipulangkan. Akan tetapi demikian sebaliknya, mereka malahan terintimidasi serta kabur ke kamp-kamp beda, ” kata Nur Islam, pemimpin komune dari kamp pengungsi Jamtoli, seperti ditulis kantor berita AFP
Lebih dari 720 ribu masyarakat muslim Rohingya sudah tinggalkan negara sisi Rakhine, Myanmar karena operasi militer pada Agustus 2017 kemarin. Masyarakat Rohingya yg mengungsi mengutarakan terjadinya pemerkosaan, pembunuhan serta penyiksaan massal oleh militer Myanmar.
Lebih kurang 2. 260 orang Rohingya diskedulkan untuk tinggalkan kamp-kamp pengungsi di distrik Cox’s Bazar, Bangladesh dalam pemulangan pertama yg dapat di awali Kamis (15/11) . Akan tetapi Nur Islam menyampaikan, gagasan itu sudah memunculkan ” ketakutan serta kebingungan besar ” di golongan masyarakat Rohingya serta banyak yg tak bersedia kembali lagi Rakhine terkecuali mereka memperoleh agunan kewarganegaraan serta hak-hak yang lain.
Seseorang pengungsi Rohingya, Mohammad Khaleque, mengatakan kalau dianya sendiri serta keluarganya kabur ke kamp beda agar tak dipulangkan ke Myanmar.
Saya tidak lihat hari depan untuk keluarga saya bila kami diminta pulang sekarang ini, tiada meyakinkan kalau kami dapat dapatkan kewarganegaraan penuh Myanmar. Sebab itu saya membawa keluarga saya pergi dari kamp serta tinggal di kamp beda berbarengan kerabat saya. Kami tidak pingin kembali begini, ” cetusnya terhadap AFP.
Seseorang petinggi Bangladesh mengatakan kalau banyak pengungsi Rohingya ” tak siap mental untuk kembali. “
” Mereka seringkali menyampaikan pada kami kalau mereka lebih baik mati di sini di kamp-kamp (Bangladesh) ketimbang pulang serta terima perasaan sakit yg mengerikan yg sudah mereka alami, ” kata petinggi Bangladesh yg tidak pingin dimaksud namanya itu.