Letusan Gunung Berapi Dengan Ketinggian 305 Meter – Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali keluarkan lava pijar serta material letusan, dari dalam perut bumi.
” Kondisinya tetap aktif. Teramati 137 kali letusan dengan tinggi 100 sampai 300 mtr. serta warna asap hitam, ” kata Kepala Pos Lihat Gunung Anak Krakatau Lampung, Andi Suandi, lewat pesan singkat kata, Jumat (3/08/2018).
Bahkan juga, jarak aman untuk wisatawan serta penduduk diperluas. Awal kalinya dalam radius 1 km., sekarang diperluas jadi 2 km..
” Karena tempo hari waktu kegempaannya bertambah, ” jelas dia.
Dentuman letusan Gunung Anak Krakatau bahkan juga merasa sampai ke dua pos lihat yaitu di Anyer, Serang, Banten serta di pos lihat lokasi Lampung.
” Visual malam teramati dari CCTV cahaya api serta nada dentuman serta dirasa getaran yang lemah, ” tuturnya.
Andi menuturkan, kala Gunung Anak Krakatau meletus, angin bertiup lemah mengarah utara, tenggara, barat daya, serta barat. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis
Gempa Vulkanik Sampai 23 Kali
Letusan Gunung berapi dengan ketinggian 305 mtr. dari permukaan laut (MDPL) di perairan Selat Sunda ini, terdaftar sampai 137 kali, dengan amplitudo 15 sampai 45 mm, durasinya pada 13-77 detik. Hembusan sejumlah 96 kali, amplitudo sejumlah 4 sampai 20 mm berdurasi 16-122 detik.
Sedang gempa vulkanik dangkal sejumlah 23, amplitudo 3-22 mm dengan waktu 5 sampai 16 detik.
Gunung Anak Krakatau mulai membuktikan aktivitasnya menjadi gunung berapi, semenjak 18 Juni 2018 terus atau udah lebih dari 1bulan sesudah alami letusan strombolin.