Andi Arief Menuding PKS Serta PAN Pernah Melakukan Dua Kaki – Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief, sudah sempat menuding Sandiaga Uno memberikan mahar ke PAN serta PKS semasing Rp 500 miliar supaya disetujui menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Sekarang, Andi mengungkit masalah PAN serta PKS sempat berpolitik dua kaki dalam pemilihan presiden.
Perkataan Andi itu adalah tanggapan atas sikap Partai Demokrat yang membiarkan beberapa DPD seperti DPD Papua untuk mensupport Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, walau sebenarnya Demokrat mengangkat Prabowo-Sandiaga di Pemilihan presiden 2019. Dia keberatan bila Demokrat dimaksud mainkan politik dua kaki dalam pemilihan presiden kesempatan ini.
“Main dua kaki: pemilihan presiden junjung Prabowo tetapi turut menjadi menteri Jokowi. Mungkin Pak Daulay dari PAN lebih cocok bicara itu. Berarti mengulas diri pribadi daripada memandang taktik Demokrat ialah dua kaki. Butuh dicatat, Demokrat perlu memper
Pengakuan Andi itu sekaligus juga menyikapi perkataan Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay masalah Partai Demokrat. Saleh, menyebutkan akan begitu tidak elok bila nanti orang menafsirkan Partai Demokrat bermain dua kaki berkaitan masalah di Papua. Di lain sisi, Saleh meyakini PD tidak punya niat bermain dua kaki.
Buat Andi, pengakuan Saleh kurang pas. Andi menyatakan Demokrat akan semaksimal mungkin memenangkan Pileg serta Pemilihan presiden 2019.
“Kebetulan kedua-duanya dikerjakan bersamaan. Keduanya sama pentingnya, tidak ada yang paling utama. Jika Demokrat berstrategi menang pileg sekaligus juga menangi Prabowo, itu kedaulatan partai kami,” kata Andi.
Andi menyatakan Demokrat akan memberikan keyakinan Gerindra, PAN serta PKS jika daerah pertarungan utama di Pemilihan presiden 2019 adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara serta Sulawesi Selatan. Alasannya, lokasi itu memiliki jumlahnya pemilih besar.
Andi lalu bicara masalah rekam jejak partai dalam bergabung. Dalam konsolidasi bersama dengan Gerindra sekarang ini, Andi menyebutkan cuma Demokrat yang bersih dari cap ‘dua kaki’.
“Dalam konsolidasi Gerindra, PAN, Demokrat serta PKS, yang mempunyai catatan politik dua kaki ialah PAN serta PKS. PAN mengangkat Prabowo pemilihan presiden akan tetapi turut menteri Jokowi. PKS turut dalam kabinet SBY akan tetapi di parlemen menantang. Demokrat tidak ada catatan, janganlah cemas,” tegas Andi.
PKS sendiri malas menyikapi perkataan Andi itu. Menurut PKS, saat perkataan itu tidak dari Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), karena itu tidak ada permasalahan.
“Saat bukan Pak SBY (Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono) atau Pak Syarief Hasan (Waketum PD) yang ngomong, agar saja,” tutur Kepala Bagian Humas DPP PKS Dedi Supriadi, Senin (10/9/2018).