Tersangka Mutilasi Fera Oknum TNI Masih Proses Pencarian – Polda Sumatera Selatan mendapatkan bukti baru sehubungan pendapat pembunuhan Fera Oktaria (21) di kamar penginapan Kawan dekat Mulia, Musi Banyuasin, Jumat (20/5) waktu lalu. Fera yg diketemukan meninggal dimutilasi disangka dibunuh oleh pelaku TNI yang bekas kekasihnya, Prajurit Dua DP.
Pendapat itu semakin kuat dengan ditemukannya barang untuk bukti baru di tempat peristiwa, ialah sidik jari.
Kapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara menegaskan sidik jari yg diketemukan sama juga dengan sidik jari punya Prada DP. Sidik jari itu diketemukan di pintu kamar mandi.
“Memang kayaknya pemeran meniadakan jejak sidik jarinya. Di area depan serta di botol minuman sudahlah tidak ada, dibikin bersih. Tetapi ia lewat lantaran diketemukan sidik jarinya di pintu kamar mandi. Dilakukan konfirmasi jika sidik jari itu punya DP dari data KTP elektronik,” tutur Zulkarnain, Rabu (15/5).
Diluar itu penyidik juga periksa lagi enam saksi yg awal kalinya pernah dikontrol. Waktu penyidik tunjukkan poto Prada DP terhadap saksi sebagai pengelola penginapan, saksi membetulkan pria itu yg hadir bermalam berbarengan Fera.
“Kita konfirmasi ke toko tempat DP beli tas serta ransel, benar orangnya ialah DP yg beli tas. DP hadir memanfaatkan sepeda motor Honda Beat warna pink punya korban,” tutur ia.
Akan tetapi sekarang ini Polda Sumsel sudahlah tidak berkuasa dalam menyidik masalah itu. Ini lantaran tersangka pemeran adalah pelaku anggota TNI yg terikat hukum militer.
Polda Sumsel juga sudah menyerahkan berkas-berkas penyelidikan terhadap Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kodam II/Sriwijaya.
“Pekerjaan kami bekerja sama-sama, mendukung, mem-back up. Berkas udah diberikan ke Denpom. Keharusan kami cuma men-support,” tutur Zulkarnain.
Selain itu, Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kolonel Infanteri Djohan Darmawan berujar, penyidik Denpom udah kerjakan pengumpulan bukti-bukti. Salah satunya memohon info dari orangtua korban dan mencari info serta bukti-bukti berkenaan lain sehubungan moment pembunuhan itu.
Ia menyampaikan, Prada DP sudahlah tidak berdinas mulai sejak 4 Mei pada tempat dianya bekerja juga sekaligus mengenyam pendidikan di Sustaif Rindam II/Sriwijaya Baturaja. Untuk mempersempit gerak Prada DP, polisi militer udah menebar poto yg mengenai di daerah jejeran Kodam II/Sriwijaya di Sumsel, Bengkulu, Jambi, Lampung, serta Bangka Belitung. Prada DP juga udah dikatakan buron alias masuk Daftar Pelacakan Orang (DPO).
“Peluang pelaku anggota TNI ini bersembunyi serta berdiam diri di satu tempat. Kita sebar poto untuk batasi area gerak tersangka agar dapat lekas diamankan,” kata Djohan.
“Kodam II/Swj akan tidak buat perlindungan atau mentolerir pelaku yg sesuai itu. Sebab itu, kami selalu kerjakan pelacakan,” katanya.
Awal kalinya Fera Oktaria diketemukan meninggal dengan situasi dimutilasi di kamar penginapan di Muba pada Jumat (10/5). Sejalan berjalannya pengumpulan bukti-bukti, muncul kuat dugaan Fera dibunuh oleh bekas kekasihnya, DP sebagai anggota TNI berpangkat Prajurit Dua.