Sebelum Ujian Mestinya Ada Penelusuran Kembali Ujar Muhadjir Effendy – Menteri Pendidikan serta Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyesalkan timbulnya bab USBN SMP di Garut yg menuliskan ‘bubarkan Banser’. Ia mengemukakan mestinya ada penelusuran kembali pada bab itu sebelum dimanfaatkan ujian.
” Saya menyesalkan ada peristiwa itu. Membutuhkan proses penelusuran kembali oleh pihak ke dua, pada bab yg diatur oleh MGMP sebelum bab itu dimanfaatkan. Harusnya lebih teliti serta tanggap hingga gosip yg dapat menyebabkan pro kontra dapat dicegah, ” kata Muhadjir melalui pesan singkat, Rabu (10/4/2019) malam.
Di lain bagian, Muhadjir berterima kasih atas koreksi itu. Ia pula berikan animo pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Garut yg memberi respon cepat.
” Saya menyampaikan terima kasih terhadap beberapa pihak yg udah memberikan koreksi, begitu pula terhadap Dinas Pendidikan Kabupaten Garut yg cepat berikan tanggapan, ” ujarnya.
Awal kalinya dikabarkan, bab itu muncul dalam pelajaran bahasa Indonesia. Di kertas ujian nomer 9 diangkat permasalahan pembakaran bendera HTI yg dilaksanakan pelaku Banser kala gelaran Hari Santri Nasional (HSN) di Kecamatan Limbangan tahun 2018 waktu lalu.
Tokoh ulama Garut Tatang Mustafa Kamal mengkritik perbuatan pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yg dilaksanakan Pemberian Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) . Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Melangbong Garut itu mendorong biar anggota Banser NU lekas memberikan permohonan maaf lantaran anggotanya udah mengejek kalimat tauhid serta umat Islam di pelosok dunia, ” demikian pengakuan teks 1 dalam masalah itu yg menyadur berita dari CNN Indonesia.
Sesudah itu di teks ke dua bertuliskan : ” Masa ada pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat, kala peringatan hari santri oleh tiga anggota Banser, mulai terdengar permohonan biar organisasi yg di pimpin oleh Gus Yaqut itu dibubarkan. Pertimbangannya lantaran keberadaannya tak berfaedah, bahkan juga condong arogan. ” Bab ini menyadur berita dari JawaPos. com.
Siswa diperintah menyimpulkan soal khusus dari ke dua teks itu. Ke dua bab itu menampung jawaban pilihan ganda A, B, C, D. Salah satunya pilihan jawaban buat teks ke dua, menjelaskan Banser biar dibubarkan.
Berkenaan moment ini, Disdik Garut, Totong, dipolisikan Banser. Laporan itu berkenaan perkiraan pencemaran nama baik Banser oleh Dinas Pendidikan Garut. Menurut Yudi, bab ujian yg berisi ‘Bubarkan Banser’ itu sangatlah mencoreng nama baik organisasi mereka.
Totong sendiri dengan mewakili Dinas Pendidikan Garut memberikan permohonan maaf. Totong mengatakan naskah soal-soal ujian itu dibikin oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Garut. Dia mengakui udah berkali kali memperingatkan team pembuat bab tidak untuk masukkan bab yang memiliki kandungan bagian SARA maupun bab yg miliki potensi menyebabkan masalah.
Disdik Garut lantas menarik bab itu serta bakal mengulang-ulang ujian dalam kurun waktu dekat. Totong menyampaikan pihaknya bakal menarik bab Bahasa Indonesia yg udah dipasok ke 134 dari 386 SMP di Garut yg mengerjakan USBN berbasiskan kertas serta pensil.