Muhammad Isa Di Hajar Warga – Seseorang anggota Organisasi Orang-orang (Ormas) di Kota Semarang jadi bln. bulanan warga di Jalan Kelud Selatan, Gajahmungkur.
Pria bernama Muhammad Isa itu pada akhirnya diserahkan ke Polrestabes Semarang sesudah dihajar oleh warga yang berang.
Warga berang karena Isa serta dua mitranya yang masihlah dalam pengejaran mengakui jadi polisi serta memeras seseorang warga bernama Legiyanto.
Ketiganya menuduh Legiyanto jadi penadah motor curian.
Adik korban, Supriadi menyebutkan, momen itu berlangsung pada Sabtu (2/12/2017) .
Waktu itu Isa serta dua mitranya mendatangi tempat tinggalnya serta mencari kakaknya, Legiyanto.
Ketiganya mengakui jadi anggota Buser Polrestabes Semarang serta menuduh Legiyanto jadi penadah sepeda motor curian.
” Terlebih dulu ada orang yang datang tawarkan gadai sepeda motor ke kakak saya. Karena tdk ada uang, kakak saya selanjutnya menelpon rekannya serta tawarkan sepeda motor itu untuk digadai, ” kata Supriadi.
Esok harinya, datanglah Isa serta dua mitranya ke tempat tinggal Legiyanto.
Legiyanto dituduh jadi penadah barang curian oleh Isa.
Sembari menakut-nakuti memakai pisau berupa pistol, Isa memohon beberapa uang.
” Minta Rp 10 juta, sesudah dirembuk keluarga pada akhirnya diberi, ” ujarnya.
Rupanya angka Rp 10 juta masih tetap kurang. Isa kembali mendatangi tempat tinggal Legiyanto serta masih tetap memohon beberapa uang. Argumennya biar masalah ini tdk diolah ke ranah hukum.
Terasa diperas, Legiyanto serta keluarganya membuat taktik penjebakan.
Datang sekali lagi minta uang, kami telah tdk ada uang. Dia mengintimidasi bila jam 23. 00 uangnya tdk diberi jadi juga akan dilanjut sistem hukum. Bila jam segitu Mas Yanto tdk ada, jadi istrinya yang juga akan dibawa oleh mereka. Kami dibentak-bentak, ditakut-takuti gunakan pistol yang nyatanya berisi hanya pisau, ” ujarnya.
Pas jam 23. 00, keluarga Yanto menghubungi Isa serta mitranya. Argumennya uang telah siap.
Waktu Isa serta mitranya datang ke tempat tinggal Legiyanto, lebih dari satu keluarga termasuk juga tetangga serta seseorang anggota polisi telah berkumpul.
Dua orang partner Isa melarikan diri sesaat Isa di tangkap warga.
” Yang satu pura-pura menelpon, yang satunya pura-pura izin kencing. Lalu mereka kabur, tapi telah ada yang siap jemput mereka dimuka jalan, ” ujarnya.
Waktu ini Isa masih tetap di check intensif oleh penyidik Reskrim Polrestabes Semarang.
Polisi juga mengamankan tanda untuk bukti berbentuk sepeda motor punya Isa, pisau yang berupa pistol serta handphone.
Kasubbag Humas Polrestabes Semarang, Kompol Suwarna menyebutkan, pihaknya masih tetap meningkatkan info Isa untuk menyadari dua aktor yang lain yang melarikan diri.
” Kami masih tetap kembangkan keterangannya, mereka mengakui jadi anggota polisi serta memakai sejenis pisau tapi punyai bentuk seperti pistol, ” kata Suwarna.