Kopilot Kedapatan Minum Alkohol, Penerbangan ANA Tertunda Lebih dari 1 Jam

Kopilot Kedapatan Minum Alkohol, Penerbangan ANA Tertunda Lebih dari 1 Jam – Penerbangan maskapai Jepang, All Nippon Airways (ANA) , terpaksa sekali alami penundaan sebab sang kopilot ketahui memakai minuman mengandung alkohol beberapa saat sebelum terbang. Sang kopilot tidak sukses waktu menekuni pengecekan alkohol di napasnya sebelum naik pesawat.

Jumat (22/2/2019) , insiden ini berlangsung sesudah peraturan baru diresmikan otoritas Jepang untuk memperhatikan dengan ketat mengonsumsi alkohol oleh beberapa pilot. Peraturan baru itu diresmikan selesai sejumlah insiden yg sertakan awak pesawat minuman mengandung alkohol, berubah menjadi beberapa kabar pokok.

Pada Selasa (19/2) terus, seseorang kopilot maskapai ANA diskedulkan menerbangkan pesawat Boeing 777 dengan rute domestik. Pesawat yg membawa 322 penumpang itu bakal terbang dari Kobe ketujuan Bandara Haneda di Tokyo.

Tapi waktu menekuni pengecekan napas sebelum naik pesawat, kopilot itu tak lolos. Kopilot yg tak dimaksud namanya itu lantas mengaku jika dirinya sendiri memakai satu kaleng bir serta 1/2 kaleng minuman bahannya baku spirit di kamar hotelnya, seputar enam jam sebelum penerbangan.

Efeknya, penerbangan itu terpaksa sekali alami penundaan sepanjang lebih dari satu jam sampai alternatif sang kopilot diperoleh.

Maskapai ANA dalam pengakuannya menyatakan pihaknya bakal mengatasi perkara ini ‘dengan tegas’. Ditekankan ANA jika maskapai mereka melarang beberapa pilot serta kopilot buat minuman mengandung alkohol sedikitnya 24 jam sebelum penerbangan.

Akhir tahun yang kemarin, seseorang kopilot Japan Airlines diamankan di Inggris serta selanjutnya dibui sepanjang 10 bulan, sebab dijumpai persentase alkohol dalam darahnya capai 10 kali lipat dari batas legal, sebelum ia menerbangkan pesawat. Kopilot Japan Airlines itu dilaporkan memakai dua botol wine serta minum lebih dari 1, 8 liter bir seputar enam jam sebelum skedul penerbangan.

Tahun yang kemarin maskapai ANA pun mengatakan jika seseorang pilot yg alami hungover sudah mengakibatkan serentetan penundaan penerbangan.

Sebelum peraturan baru diresmikan pada Januari terus, Jepang tak punyai peraturan masalah batas persentase alkohol pada awak pesawat sebelum terbang. Bahkan juga pengecekan napas tak harus awal mulanya.