Ada Bom Bangli Risma Himbaukan Lawan – Ada bom di Bangil Pasuruan bikin Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini segera mengadakan rapat koordinasi tiga pilar. Risma tidak mau ledakan bom kembali berlangsung di Surabaya.
Rakor yang di gelar di Graha Sawunggaling Gedung Pemkot lantai 6 itu di hadiri Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto, Danrem Letkol TNI M Zulkifli, camat, lurah, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas se-Surabaya.
Risma mememohon tiga pilar utk terus siaga serta tingkatkan keamanan utk mencegah perbuatan terorisme dan mengerti radikal di Kota Pahlawan.
Menurut Risma, sinergitas tiga pilar ini amat utama serta jadi ujung tombak dalam mencegah terorisme serta radikalisme. Ditambah lagi kala ada insiden di Bangil, Pasuruan, Kamis (5/7) tempo hari.
” Mari kita duanya sama merawat keamanan di Kota Surabaya ini. Saya kumpulkan ini karna nyatanya kita masih tetap dekat dengan beberapa hal yang kemungkinan mengganggu kita. Lantaran, apabila naik bus dari Bangil ke Surabaya, paling cuma 30 menit. Maka, mari kita duanya sama merawat Kota Surabaya ini, ” kata Risma dalam sambutannya, Jumat (6/7/2018).
Ia menyatakan, salah satunya mencegah terorisme serta radikalisme itu dapat dijalankan dengan menggalakkan operasi yustisi di beberapa titik di Kota Surabaya.
Bahkan juga Risma menginginkan operasi yustisi bukan cuma mengarah perkampungan, akan tetapi juga komplek perumahan elit. ” Saya juga tidak pingin operasi yustisi itu cuma dijalankan di kos-kosan, tetapi juga mesti dijalankan di tepi rel kereta api serta pinggir-pinggir sungai. Lokasi perumahan juga mesti dijalankan, ” ingin Risma.
Wali Kota yang dapat terima penghargaan Lee Kwan Yeu dalam tempo dekat ini bisa minta pada lurah, camat dan babinsa serta Bhabinkamtibmas utk bekerjasama dalam mengadakan pertemuan bersama dengan warga yang seumpamanya butuh di hadiri pimpinan tiga pilar.
” Tolong dipetakan kecamatan-kecamatan yang butuh didatangi terlebih dulu, lebih utama kecamatan yang padat penduduknya. Tolong apabila dapat pertemuan itu malam hari karna belajar dari pengalaman, apabila acara pertemuan malam hari, rata-rata penuh, ” kata dia.
Wali kota wanita pertama di Surabaya ini menilainya udah saatnya utk maju atau menyerang, karna tidak bisa selalu siaga serta bertahan pada ancaman terorisme. Lantaran, seandainya selalu bertahan, maka bisa terus ada dibawah kendali banyak pemeran teror.
” Apabila kita selalu siaga, hingga kapan kita dapat bertahan?. Udah waktunya kita maju biar mereka juga mikir apabila pengin masuk ke Surabaya. Menyerang tdk mesti dengan senjata, ” tegasnya.
Oleh sebab itu, ia minta biar semua jajarannya tdk lengah pada ancaman terorisme ini. Beberapa orang yang dicurigai mesti selalu dimonitor utk mencegah beberapa hal yg tidak dikehendaki.
Sesaat Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan amat mengapresiasi langkah cepat yang dijalankan Wali Kota Risma dalam menghimpun tiga pilar. Ia menilainya Wali Kota Risma amat sensitif pada tanggung jawab keamanan di Surabaya.
” Demikian memandang di Bangil, Pasuruan, beliau segera memikirkan apa yang perlu dijalankan di Surabaya, ” kata Rudi.