700 Encek Dibuat Penduduk Ponorogo Untuk Wadah Daging Kurban – Sejumlah 700 encek dibikin penduduk Desa Bringinan, Kecamatan Jambon untuk tempat daging kurban. Encek sebagai wadah yang terbuat dari batang pisang berupa persegi dengan ditusuk memakai bambu.
Pemanfaatan Encek dijalankan penduduk untuk kurangi sampah plastik. Karena, waktu Idul Adha tahun kemarin banyak sampah plastik sisa membungkus daging terbuang sia-sia. Tidak hanya susah terurai, tumpukan sampah plastik beresiko.
“Topiknya kesempatan ini Bringinan Non Plastik. Jadi semua gunakan encek. Juga ada yang gunakan daun jati serta pisang,” papar Kepala Desa Bringinan, Barno , Minggu (11/8/2019).
Itu sesuai anjuran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tidak untuk memakai plastik. Akan tetapi memakai besek jadi wadah daging kurban.
Tapi harga besek sekarang membumbung tinggi. Yaitu kira-kira Rp 3 ribu hingga Rp 4 ribu per buah. Meskipun sebenarnya rata-rata cuma kira-kira Rp 1,5 ribu.
Di pilih encek, lanjut Barno, sebab di Bringinan banyak ditumbuhi pisang. Waktu buah pisang dipanen rata-rata batang pisang dibuang demikian saja. Juga daun jati yang melimpah jadi alas encek.
“Nah, ketimbang berlebihan selanjutnya dibikin encek,” terangnya.
Barno mengimbuhkan, untuk bikin encek diperlukan batang pisang type bung. Karena, miliki diameter hampir 50 cm.
“Jadi bila besar diameternya dapat membuat encek banyak,” tuturnya.
Walau baru tahun ini dijalankan, Barno menyatakan sepakat saja dengan pengurangan pemanfaatan plastik. Tidak hanya membuat simpel, panitia kurban tidak usah merogok kocek untuk beli plastik.
“Ini 0 Rupiah, menggunakan tanaman yang ada,” sambungnya ia.
Barno memperingatkan penduduk lain yang pingin memakai encek jadi wadah daging kurban. Menurut dia encek semestinya dibikin dengan tiba-tiba. Sebab apabila tak lekas digunakan, encek bakal rusak serta tak dapat diperlukan.
“Jadi baginya dadakan, contoh saat ini buat maksimum esok sudahlah tidak diperlukan. Sebab telah rusak serta kering,” pungkas ia.